Pages

Senin, 28 Februari 2011

Anggapan Salah Tentang Cowok >>>>

Nggak semua anggapan kita tentang cowok itu benar. Bahwa cowok itu egois, emosi tinggi, atau takut berkomitmen, bisa jadi itu hanya tuduhan tanpa bukti. Cowok memang punya sifat yang beda bila dibandingkan dengan para cewek. Sebab kata orang, cowok itu berasal dari Mars dan cewek dari Venus. Mari deh lurusin dulu pemahaman soal cowok! (oxy/bs)



Cowok Takut Berkomiten

Suka mbulet kalau diajak menjalin hubungan ke arah yang lebih serius. Padahal, masa pacaran udah bertahun-tahun. Kedua keluarga juga udah saling kenal. Jika didesak, mereka malah nggak segan untuk pilih putus ketimbang melamar kita.

Sebenarnya...
Tanpa dipaksa pun, akan ada saatnya cowok butuh untuk diikat. Kalau emang udah niat serius sejak awal, dia nggak bakal ragu mengungkapkan keinginannya. Hanya, momen indah itu butuh waktu yang tepat. Dia nggak bakal sembarangan melamar, kalau segalanya dirasa belum siap. Termasuk persoalan keuangan untuk masa depan.


Cowok Suka Ngeres

Hobi berpikiran kotor alias semua hal yang berbau seks, tubuh perempuan, dan film porno.

Sebenarnya...
Cowok emang senang dikelilingi cewek seksi. Tapi, bukan berarti pikiran mereka selalu dipenuhi hal-hal berbau seks. Apalagi kalau sedang sibuk atau banyak masalah, mereka bakal malas mikirin seks. So, nggak perlu jealous sama poster-poster cewek di kamar doi. Mending dia masang poster seleb cewek, ketimbang foto mantannya!


Cowok Benci Romantisme

Diajak nonton film drama, dia ogah! Diajak candle light dinner, dia malas! Disuruh bilang I love you aja, kita mesti memohon bahkan memaksa. Mereka benar-benar mirip makhluk asing.

Sebenarnya...
Kaum adam juga butuh dan menyukai romantisme. Mungkin, bentuknya aja yang berbeda. Mereka nggak terlalu suka merayakan romantisme dengan hal yang ribet. Misalnya dengan dinner yang butuh bujet besar, pakaian baru, serta dandanan super. Kalau boleh milih, mereka lebih suka ngobrol berdua di teras rumah sambil memandang bintang. Romantisnya lebih natural dan hangat.


Cowok Alergi Anak Kecil

Si dia pasti langsung menolak, kalau adik atau keponakan kita ingin ikut serta dalam kencan kalian. Bukannya dianggap bisa menyemarakkan suasana, anak kecil malah dipandang sebagai monster.

Sebenarnya ….
Jangan langsung men-judge gitu dong! Jangankan cowok, cewek aja juga suka ribet kalau disuruh ngurus anak kecil. Takut nangislah, takut jatuhlah, takut ngompollah, dan lain lain. Semua orang butuh waktu untuk bisa dekat dengan orang lain. Kenalkan dulu dia dengan keponakan kita, baru mengajaknya jalan bareng. Pasti seru!


Cowok Asal Dalam Berpenampilan

Biarpun kemarin udah pakai kaus itu, hari ini mereka cuek aja pakai kaus yang sama. Saat kita udah dandan habis-habisan, mereka nyantai datang dengan wajah berminyak dan rambut lepek. Arrgghhh!

Sebenarnya ….
Sama kayak cewek, cowok juga pengin dipandang cakep dan keren. Cuma, cara dandan mereka hanya sewajarnya. Misalnya mandi tiga kali sehari dan pakai deodoran. Sebab, kalau dandan berlebihan, bisa-bisa mereka dianggap nggak gentle. Setuju?


Persahabatan Antarcowok Nggak Mendalam

Sepertinya mereka nggak pernah saling curhat dengan sahabatnya. Hubungan pertemanan cowok hanya sebatas main bola dan makan bareng. Selebihnya, nothing!

Sebenarnya…
Cowok juga manusia kok! Mereka butuh curhat saat sedang ada masalah. Mungkin mereka nggak melakukannya saat sedang kumpul satu geng, tapi saat ketemu man to man. Acara mereka nggak kalah seru dari sesi curhat cewek lho. Ya... meskipun nggak sesering para cewek!



Sabtu, 26 Februari 2011

Definisi Pacaran

Indahnya pacaran  setelah SEBELUM menikah
 
Setiap kali aku mendengar seruan “indahnya pacaran setelah menikah”, “pacaran dalam Islam adalah setelah menikah”, dan sebagainya, aku merasa geli. Kupikir, mereka yang berseru seperti itu belum mengetahui (atau pura-pura tak tahu) bahwa makna asli kata “pacaran” adalah “persiapan nikah”.
Kata “pacaran” berasal dari kata bahasa Kawi (Jawa Kuno) “pacar” yang bermakna “calon pengantin“. Dengan diimbuhi akhiran “-an”, “pacaran” itu berarti “aktivitas calon pengantin”, yaitu “persiapan nikah”.
Dengan demikian, pacaran setelah menikah itu mustahil. Mustahilnya itu seperti mustahilnya pernyataan “indahnya menjadi janin setelah lahir”. Sebab, setelah lahir, kita tidak lagi menjadi janin (calon manusia) yang hidup di rahim. (Seandainya setelah lahir itu kita masih menjadi janin di luar rahim, hiii…. ngeriiii….) Demikian pula antara pacaran dan menikah. Setelah menikah, kita tidak lagi menjadi calon pengantin. Jadi, mustahil pacaran setelah menikah.
Karena itu, kalau mau membicarakan indahnya pacaran, tentunya SEBELUM menikah. Hanya saja, yang indah ini adalah pacaran yang sehat atau yang islami.
Lantas, apa saja keindahannya? Banyak deh, sampai tak terhitung. Di antaranya:
  1. menjadi lebih siap untuk menikah, termasuk karena sudah lebih mengenal pasangan dan untuk menghadapi segala risikonya
  2. menjadi lebih menikmati pernikahan, karena “pohon” percintaannya telah tumbuh subur sewaktu pacaran, tinggal memetik buahnya setelah menikah
  3. lebih merasakan nikmatnya cinta dengan lebih lengkap, yaitu bukan hanya setelah menikah, melainkan juga sebelum menikah
  4. menjadi lebih dewasa karena ditempa berbagai pengalaman, baik yang manis maupun yang pahit, sewaktu pacaran
  5. ……… (silakan tambahkan apa saja keindahan pacaran SEBELUM menikah menurut dirimu)
Bagaimana kalau pacarannya tidak sehat atau kurang islami? Tentu saja keindahannya menjadi berkurang drastis atau bahkan menjadi TIDAK ADA sama sekali, seperti karya lukis yang dinodai kotoran.